Hemoglobin A1C (HbA1c)

Artikel ini terakhir di perbaharui December 3, 2020 by Rinaldi Syahran
Hemoglobin A1C (HbA1c)
Close-up doctor taking a blood sample - Freepik/Freepik

Di dunia medis, terdapat beberapa tes yang dikenakan untuk pemeriksaan diabetes yang hasilnya bisa digunakan dalam tindakan pencegahan serta pengobatan penyakit tersebut. Salah satu tes yang dikenakan bernama Hemoglobin A1C (HbA1c). Tentunya, istilah tes Hemoglobin A1C (HbA1c) asing di telinga orang awam. Nah, bagi Anda yang ingin tau mengenai tes ini, Info Pasien telah menyediakan beberapa pengetahuan yang penting yang bisa Anda ketahui.

Apa Itu Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)?

Tes hemoglobin A1c (HbA1c) adalah tes laboratorium yang berfungsi mengukur jumlah gula darah (glukosa) yang melekat pada hemoglobin. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Anda.

Tes HbA1C merupakan tes darah umum yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 dan tipe 2 dan untuk memantau seberapa baik Anda mengelola diabetes.

Tes HbA1c menunjukkan berapa jumlah rata-rata glukosa dalam hemoglobin selama tiga bulan terakhir. Penjelasannya seperti ini:

Gula dalam darah Anda disebut glukosa. Ketika glukosa menumpuk di darah Anda, glukosa tersebut mengikat hemoglobin di sel darah merah Anda. Tes HbA1c mengukur berapa banyak glukosa yang terikat.

Sel darah merah hidup sekitar tiga bulan, jadi tes ini menunjukkan tingkat rata-rata glukosa dalam darah Anda selama tiga bulan terakhir.

Jika kadar glukosa Anda tinggi selama beberapa minggu terakhir, hasil tes hemoglobin A1c Anda akan lebih tinggi. Jika kadar HbA1c Anda tinggi, hal itu menunjukkan kemungkinan diabetes, kondisi kronis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, dan kerusakan saraf.

Nama lain dari tes hemoglobin A1c adalah HbA1c, A1c, glycohemoglobin, glycated hemoglobin (hemoglobin terglikasi), dan glycosylated hemoglobin (hemoglobin terglikosilasi).

Mengapa Perlu Menjalani Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)?

Tes Hemoglobin A1C mengukur tingkat gula darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir. Hasil tes A1C dapat membantu dokter untuk:

  • Mengidentifikasi pradiabetes. Jika Anda menderita pradiabetes, Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes dan penyakit kardiovaskular.
  • Mendiagnosis diabetes tipe 1 dan tipe 2. Untuk memastikan diagnosis diabetes, dokter kemungkinan akan melihat hasil dari dua tes darah yang dilakukan pada hari yang berbeda — baik dua tes A1C atau tes HbA1C ditambah tes darah diabetes lainnya.
  • Memantau rencana pengobatan diabetes Anda. Hasil tes A1C Anda yang pertama juga membantu menetapkan level A1C dasar Anda. Tes HbA1C kemudian diulang secara teratur untuk memantau rencana pengobatan diabetes yang Anda jalani.

Tes Hemoglobin A1c mengukur tingkat gula darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir dan dapat menunjukkan seberapa baik pengobatan diabetes yang sudah Anda jalani bekerja untuk menurunkan gula darah Anda dari waktu ke waktu.

Seberapa sering Anda membutuhkan tes HbA1C bergantung pada jenis diabetes yang Anda derita, rencana perawatan Anda dan seberapa baik Anda mengelola gula darah Anda. Sebagai contoh, tes HbA1C mungkin direkomendasikan:

  • Sekali setiap tahun jika Anda menderita pradiabetes.
  • Dua kali setahun jika Anda menderita diabetes tipe 2, tidak menggunakan insulin dan kadar gula darah Anda secara konsisten berada dalam kisaran target yang sudah ditetapkan.
  • Empat kali setahun jika Anda menderita diabetes tipe 1.
  • Empat kali setahun jika Anda menderita diabetes tipe 2, menggunakan insulin untuk mengelola diabetes atau jika Anda kesulitan menjaga kadar gula darah Anda dalam kisaran target yang sudah ditentukan.

Anda mungkin perlu melakukan tes A1C yang lebih sering jika dokter mengubah rencana perawatan diabetes atau jika Anda mulai minum obat diabetes baru.

Prosedur Pemeriksaan HbA1c

Tidak banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum menjalani tes HbA1c. Tes HbA1C adalah tes darah sederhana.

Lalu sebelum pemeriksaan HbA1c harus puasa atau tidak? Jawabannya adalah tidak perlu. Jadi Anda bisa makan dan minum seperti biasa sebelum menjalani tes.

Selama prosedur pemeriksaan HbA1C, perawat atau petugas laboratorium akan mengambil sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan Anda atau menusuk ujung jari Anda dengan lancet kecil yang runcing. Jika darah diambil dari vena, sampel darah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Darah dari tusukan jari biasanya dianalisis di lab dan hasilnya biasanya keluar pada hari yang sama.

Setelah pengambilan sampel darah selesai, Anda dapat segera kembali beraktivitas seperti biasa sementara menunggu hasil tes keluar.

Hasil Pemeriksaan Hemoglobin A1c (HbA1c)

Hasil pemeriksaan HbA1C dilaporkan dalam bentuk persentase. Persentase A1C yang lebih tinggi sesuai dengan rata-rata kadar gula darah yang lebih tinggi. Semakin tinggi level A1C Anda, semakin tinggi risiko terkena diabetes atau komplikasi diabetes.

Untuk seseorang yang tidak menderita diabetes, tingkat A1C normal di bawah 5,7 persen. Jika kadar A1C Anda antara 5,7 dan 6,4 persen, Anda menderita pradiabetes (juga disebut glukosa puasa terganggu), yang berarti Anda berisiko tinggi terkena diabetes di masa mendatang.

Tingkat A1C 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua tes yang terpisah menunjukkan bahwa Anda menderita diabetes. Tingkat A1C di atas delapan persen berarti diabetes Anda tidak terkontrol dengan baik dan Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi diabetes.

Secara singkat, hasil pemeriksaan HbA1C adalah sebagai berikut:

  • Normal: HbA1c di bawah 5,7%
  • Pradiabetes: HbA1c antara 5,7% dan 6,4%
  • Diabetes: HbA1c 6,5% atau lebih tinggi.

Bagi kebanyakan orang dewasa yang menderita diabetes, target A1C yang umum ditentukan dokter adalah A1C 7% atau kurang. Namun tidak menutup kemungkinan dokter akan menetapkan target yang lebih rendah atau lebih tingg, disesuaikan dengan kondisi pasien. Jika tingkat A1C Anda di atas target Anda, dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan dalam rencana perawatan diabetes Anda.

Jika seseorang menderita diabetes tipe 2, maka ia dapat memilih target A1c dengan berkonsultasi dengan dokter. Tujuannya mungkin tergantung pada beberapa faktor, seperti lamanya waktu sejak diagnosis dibuat, adanya penyakit lain dan komplikasi diabetes (misalnya, gangguan atau kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal), risiko komplikasi dari hipoglikemia, harapan hidup yang terbatas, dan apakah pasien tersebut memiliki sistem pendukung dan sumber daya perawatan kesehatan yang tersedia atau tidak.

Misalnya, orang dengan penyakit jantung yang hidup dengan diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa komplikasi diabetes mungkin memiliki target A1c yang lebih tinggi (misalnya, 7,5% -8,0%) yang ditetapkan oleh dokter, sementara seseorang yang sehat kemungkinan memiliki target yang lebih rendah (misalnya, 6,0% -6,5%) selama mereka tak memiliki risiko gula darah rendah.

Hasil tes HbA1c juga dapat mencakup hasil yang dinyatakan dalam satuan SI (mmol / mol) dan perkiraan Glukosa Rata-rata (eAG), yang merupakan hasil kalkulasi berdasarkan kadar hemoglobin A1c. perkiraan Glukosa Rata-rata (eAG) mencerminkan secara tidak langsung kadar glukosa selama 2-3 bulan sebelum tes HbA1c.

Tujuan pelaporan eAG adalah untuk membantu dokter menghubungkan hasil hemoglobin A1c dengan level glukosa yang dipantau setiap hari dan dengan tes glukosa di laboratorium.

Kondisi yang Memengaruhi Hasil Tes HbA1C

Penting untuk dipahami bahwa keefektifan tes Hemoglobin A1C kasus tertentu mungkin tidak dapat diandalkan. Sebagai contoh, hasil tes HbA1C mungkin tidak akurat dalam beberapa kasus berikut:

  • Jika Anda mengalami pendarahan hebat atau kronis, cadangan hemoglobin Anda mungkin habis. Hal ini dapat membuat hasil tes A1C Anda rendah secara salah.
  • Jika Anda mengalami anemia defisiensi besi, hasil tes A1C Anda mungkin tinggi secara salah.
  • Kebanyakan orang hanya memiliki satu jenis hemoglobin, yang disebut hemoglobin A. Jika Anda memiliki bentuk hemoglobin yang tidak umum (dikenal sebagai varian hemoglobin), hasil tes A1C Anda mungkin tinggi atau rendah secara salah. Varian hemoglobin paling sering ditemukan pada orang kulit hitam dan orang-orang keturunan Mediterania atau Asia Tenggara. Varian hemoglobin dapat dikonfirmasi dengan tes laboratorium. Jika Anda didiagnosis memiliki varian hemoglobin, tes A1C Anda mungkin perlu dilakukan di laboratorium khusus untuk hasil yang lebih akurat.
  • Jika Anda memiliki bentuk lain dari anemia hemolitik, atau jika Anda baru saja menjalani transfusi darah, tes ini tidak akan berguna, karena hasilnya kemungkinan salah.
  • Orang dengan penyakit yang mempengaruhi hemoglobin, seperti anemia, mungkin mendapatkan hasil yang menyesatkan dengan tes ini.
  • Hal lain yang dapat mempengaruhi hasil hemoglobin A1c antara lain suplemen seperti vitamin C dan E serta kadar kolesterol yang tinggi. Penyakit ginjal dan penyakit hati juga dapat mempengaruhi tes.

Juga perlu diingat bahwa kisaran normal untuk hasil tes HbA1C mungkin berbeda-beda di setiap laboratorium. Jika Anda berkonsultasi dengan dokter baru atau menggunakan lab lain, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan variasi ini saat dokter menafsirkan hasil tes HbA1C Anda.

Pertanyaan Tentang HbA1C (FAQ)

Bagian ini akan menjabarkan jawaban untuk beberapa pertanyaan tentang tes HbA1C yang sering ditanyakan pasien.

Mengapa ada perbedaan dengan tes gula darah dalam hasilnya?

Selain perbedaan dalam satuan yang digunakan untuk melaporkannya, hasil tes HbA1c mewakili rata-rata glukosa dari waktu ke waktu, sementara hasil tes gula darah (tes glukosa darah) mencerminkan glukosa yang ada di tubuh Anda saat ini.

Tes glukosa darah akan menangkap perubahan gula darah Anda yang terjadi setiap hari, setiap kenaikan dan penurunannya. Setiap hasil tes glukosa darah merupakan gambaran kondisi gula darah dalam waktu singkat dan masing-masing akan berbeda.

Di sisi lain, hasil tes HbA1C adalah indikasi bahwa “secara umum” glukosa Anda telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, atau “secara umum” sudah normal. Tes HbA1C secara inheren tidak sepeka tes glukosa darah. Namun, jika kontrol glukosa harian Anda stabil (baik atau buruk), hasil tes HbA1C dan hasil tes glukosa darah biasanya akan mencerminkan hal ini.

Penting untuk mengingat jeda waktu yang terkait dengan Hemoglobin A1c. Kontrol glukosa yang baik selama 2-3 minggu terakhir tidak akan mempengaruhi hasil tes Heoglobin A1c secara signifikan selama beberapa minggu mendatang.

Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa hemoglobin terglikasi dan glukosa darah adalah dua hal yang berbeda namun terkait. Untuk alasan yang tidak diketahui, hasil A1c beberapa orang mungkin tidak secara akurat mencerminkan rata-rata glukosa dalam darah mereka.

Kapan dokter akan merekomendasikan tes HbA1C?

Dokter kemungkinan akan merekomendasikan tes Hemoglobin A1c sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan, atau bila pasien diduga menderita diabetes ketika mereka menunjukkan tanda atau gejala klasik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia), seperti:

  • Meningkatnya rasa haus dan dorongan untuk terus minum
  • Peningkatan intensitas buang air kecil
  • Nafsu makan meningkat
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Infeksi yang lambat sembuh.

Dokter juga dapat mempertimbangkan untuk merekomendasikan tes HbA1c bagi orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan faktor risiko tambahan berikut:

  • Tidak atau kurang aktif secara fisik
  • Memiliki kerabat tingkat pertama (saudara kandung atau orang tua) yang mengidap diabetes
  • Pasien berasal dari etnis berisiko tinggi (seperti: Amerika Afrika, Latin, Amerika Pribumi, Amerika Asia, Penduduk Kepulauan Pasifik)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Panel lipid abnormal (kolesterol HDL rendah dan/atau trigliserida tinggi)
  • Wanita dengan sindrom ovarium polikistik
  • Pasien memiliki sejarah penyakit kardiovaskular
  • Kondisi klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin.

6 Cara Menurunkan HbA1c

Targel level A1c untuk penderita diabetes biasanya kurang dari 7%. Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi risiko Anda mengalami komplikasi terkait diabetes.

Kombinasi diet, olahraga, dan obat-obatan dapat menurunkan level HbA1c Anda.

Penderita diabetes harus menjalani tes A1c setiap tiga bulan sekali untuk memastikan gula darah mereka berada dalam kisaran target. Jika diabetes Anda terkendali dengan baik, Anda kemungkinan bisa memiliki jeda waktu lebih lama antara satu tes dengan tes berikutnya. Tetapi para ahli merekomendasikan untuk menjalani tes HbA1c setidaknya dua kali setahun.

Jika Anda sudah menderita diabetes dan sedang mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan kadar gula darah rendah, cari tahu kadar optimal Anda. Pada orang yang berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah rendah), misalnya, mungkin tidak aman untuk menjaga kadar HbA1c mereka di bawah tujuh persen.

Obat-obatan yang menurunkan gula darah puasa juga akan menurunkan kadar A1c Anda. Beberapa obat juga dapat memengaruhi gula darah Anda setelah makan. Ini juga disebut gula darah postprandial.

Obat-obatan tersebut antara lain sitagliptin, repaglinide, dan lain-lain. Meskipun obat-obatan ini tidak secara signifikan meningkatkan nilai glukosa puasa, namun tetap menurunkan tingkat A1c Anda karena adanya penurunan lonjakan glukosa setelah makan.

Berikut ini enam cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan HbA1c:

Buat perencanaan: menurunkan berat badan, latihan fisik secara teratur, menangani stres dengan lebih baik, makan makanan yang lebih bergizi dan seimbang.

Lakukan manajemen diabetes: kontak darurat, instruksi medis, daftar obat, menargetkan kadar glukosa darah, instruksi tentang cara menguji kadar glukosa darah, informasi tentang seberapa sering tes harus dilakukan, merencanakan cara memperbaiki gula darah rendah.

Kontrol dan telusuri apa yang Anda makan: Gunakan aplikasi online atau buat bagan untuk mencatat apa yang Anda makan dan kapan Anda memakannya.

Makan dengan lebih baik: Konsumsi lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar, pilih makanan dengan lebih sedikit lemak trans dan lebih sedikit gula tambahan, kurangi makan makanan olahan secara signifikan.

Tetapkan tujuan penurunan berat badan: Gunakan aplikasi penghitung lemak dan kalori untuk membantu Anda membuat pilihan cerdas.

Mulai latihan fisik secara rutin: Tidak perlu olahraga berat atau ekstrem. Mulailah dengan berjalan kaki 20 menit setelah sarapan atau makan siang. Tingkatkan aktivitas jalan kaki hingga 150 menit dalam seminggu.

Itu dia pembahasan mengenai jenis tes Hemoglobin A1C (HbA1c). Bilamana Anda ingin tahu mengenai jenis tes lab lainnya, Info Pasien telah menyediakan beberapa pengetahuan lainnya seperti tes coronavirus dan tes antibodi virus.

Retno Wulandari
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya senda gurau dan main-main. Sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, jika saja mereka mengetahui."