Ibuprofen

Artikel ini terakhir di perbaharui March 14, 2021 by Rinaldi Syahran
Ibuprofen
Ibuprofen - Kalbemed

Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang tersedia secara bebas. Namun untuk dosis yang lebih besar, beberapa merek dagang obat ini hanya bisa ditebus dengan resep. Ibuprofen adalah obat untuk meredakan nyeri pada berbagai kasus, termasuk demam, sakit kepala, sakit gigi, kram menstruasi, nyeri sendi dan sakit punggung.

Ibuprofen, Obat Apa?

Ibuprofen digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi termasuk:

  • Nyeri ringan sampai sedang
  • Nyeri yang parah (bila dikombinasikan dengan kodein)
  • Demam
  • Jaringan yang bengkak, merah dan lunak (peradangan)
  • Rheumatoid arthritis, sakit punggung dan asam urat (dalam hubungannya dengan fisioterapi)

Kadang-kadang dokter meresepkan obat ini untuk meredakan gejala osteoartritis atau rheumatoid arthritis, seperti kram, nyeri tekan dan bengkak, meskipun tidak dapat menyembuhkan radang sendi. Obat ini bekerja dengan cara memblokir enzim tubuh yang memproduksi bahan kimia yang menandakan rasa sakit.

Obat penghilang rasa sakit (painkiller) ini biasanya dikonsumsi dengan cara ditelan, dan diproduksi dalam berbagai bentuk termasuk:

  • Tablet
  • Kapsul
  • Supositoria
  • Puyer
  • Sirup

Bagaimana Cara Kerja Ibuprofen?

Ibuprofen disebut obat antiinflamasi non steroid atau (NSAID) karena memiliki struktur kimia yang berbeda dengan steroid, dan tidak terlalu beracun. Obat ini mengurangi rasa sakit dengan menargetkan senyawa yang disebut prostaglandin yang menyebabkan peradangan di tubuh.

Peradangan dapat menyebabkan pembengkakan, panas, kemerahan, kehilangan fungsi, demam dan nyeri. Efek penghilang rasa sakit dari obat ini dimulai segera setelah pasien mengkonsumsi satu dosis obat ini, tetapi obat ini butuh waktu lebih lama untuk meredakan peradangan.

Fungsi utama Ibuprofen adalah dalam mengobati sakit dan nyeri ringan. Menurut saran para dokter, obat ini harus dikonsumsi dengan dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin karena dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan muntah.

Dosis dan Aturan Pakai

Ibuprofen yang dapat dibeli dengan bebas tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, sirup dan tetes (drops). Orang dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun dapat mengkonsumsi obat ini setiap empat hingga enam jam sesuai kebutuhan, meskipun mereka tidak boleh mengonsumsi lebih dari enam pil dalam satu hari kecuali diarahkan oleh dokter.

Anak-anak dan bayi biasanya dapat mengonsumsi obat ini setiap enam hingga delapan jam, tetapi sebaiknya tidak lebih dari empat dosis dalam 24 jam kecuali jika diarahkan oleh dokter. Jika Anda tidak yakin berapa banyak obat yang harus diberikan kepada anak, konsultasikan dengan dokter yang akan menentukan dosis berdasarkan berat badan anak.

Pemberian obat apapun untuk pengobatan anak memang harus dilakukan dengan hati-hati. Dari mulai lahir hingga usia dua tahun, dosis obay tergantung pada berat badan anak. Organ hati mereka masih belum matang dan belum mampu memetabolisme obat seperti hati anak yang lebih besar

Resep ibuprofen harus mengikuti petunjuk dokter. Biasanya diminum tiga atau empat kali sehari untuk gejala arthritis atau empat sampai enam jam sesuai kebutuhan saat diresepkan untuk mengatasi rasa sakit.

Sebaiknya pasien mengonsumsi obat berbarengan dengan makanan atau susu untuk mencegah sakit perut. Jika ada dosis yang terlewat, harus segera diminum setelah pasien mengingatnya, kecuali jika mendekati waktu untuk mengambil dosis berikutnya. Jika ada dosis yang terlewat, jangan menggandakan dosis.

Saat mengonsumsi banyak obat yang mengandung ibuprofen, berhati-hatilah agar obat lain tidak mengandung ibuprofen atau NSAID lain. Kandungan obat ini dapat ditemukan dalam obat lain, termasuk obat untuk membantu tidur di malam hari, obat batuk dan pilek tanpa resep, dan menggabungkannya dapat menyebabkan pasien melebihi dosis yang dianjurkan. Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) mencatat bahwa dosis yang terlalu banyak ini sangat berbahaya bagi anak-anak.

Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi aspirin, lithium, pil air, steroid, pengencer darah atau obat tekanan darah selain ibuprofen.

Peringatan Sebelum Mengkonsumsi

Ibuprofen dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah, terutama pada orang yang alergi terhadap aspirin. Gejala alergi, termasuk:

  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan wajah
  • Asma (mengi)
  • Reaksi syok
  • Kulit memerah
  • Ruam

Jika terjadi reaksi alergi, hentikan penggunaan dan segera cari bantuan medis.

Selain reaksi alergi, ibuprofen juga bisa menyebabkan pendarahan lambung: Produk ini mengandung obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang dapat menyebabkan pendarahan lambung. Peluangnya lebih tinggi jika Anda:

  • Berusia 60 tahun atau lebih
  • Pernah mengalami sakit maag atau masalah pendarahan
  • Minum obat pengencer darah (antikoagulan) atau steroid
  • Minum obat lain yang mengandung NSAID (aspirin, ibuprofen, naproxen, atau lainnya)
  • Minum tiga gelas atau lebih minuman beralkohol setiap hari saat mengkonsumsi produk ini
  • Mengkonumsi obat dalam jangka waktu lebih lama daripada yang disarankan.

Jangan minum jika:

  • Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap pereda nyeri / pereda demam lainnya
  • Anda akan atau baru saja menjalani operasi jantung.

Konfirmasikan kepada dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi jika Anda:

  • Sedang minum obat lain yang mengandung NSAID (resep atau non resep)
  • Sedang minum obat pengencer darah (antikoagulan) atau steroid
  • Sedang dalam perawatan dokter untuk penyakit serius
  • Mengalami masalah atau efek samping yang serius karena minum obat pereda nyeri atau pereda demam
  • Mengalami masalah perut yang berlangsung atau muncul kembali, seperti mulas, nyeri, atau sakit perut
  • Mengalami luka di lambung atau usus
  • Memiliki masalah pendarahan
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Memiliki penyakit jantung atau ginjal
  • Sedang minum obat diuretik
  • berusia 60 atau lebih.

Hentikan penggunaan dan tanyakan kepada dokter jika:

  • Anda merasa akan pingsan, muntah darah, atau tinja berdarah atau hitam. Inilah tanda-tanda luka pada lambung.
  • Nyeri bertambah parah atau berlangsung lebih dari 10 hari.
  • Demam semakin parah atau berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Mengalami sakit perut atau sakit perut bertambah parah atau berlangsung lama.
  • Mengalami kemerahan atau bengkak di area yang sakit.
  • Ada gejala baru yang muncul.

Jika hamil atau menyusui: Konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini. Sangat penting untuk tidak mengkonsumsi obat selama tiga bulan terakhir masa kehamilan, kecuali secara pasti diarahkan untuk melakukannya oleh dokter. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada janin atau komplikasi selama persalinan.

Cara Menggunakan yang Benar (Tablet, Kapsul dan Sirup)

Dosis Ibuprofen untuk orang dewasa adalah satu atau dua tablet 200 miligram, tiga kali sehari. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih tinggi hingga 600 miligram untuk diminum empat kali sehari jika diperlukan. Dosis yang lebih besar hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter.

Jika Anda minum obat ini tiga kali sehari, berikan jeda enam jam antara konsumsi yang satu dengan yang lainnya. Jika Anda meminumnya empat kali sehari, berikan jeda empat jam.

Jika Anda terus merasa sakit sepanjang waktu, atau jika sakitnya terus kambuh, dokter kemungkinan akan merekomendasikan tablet atau kapsul rilis lambat. Biasanya obat jenis ini bisa diminum sekali sehari di malam hari atau dua kali sehari. Berikan jeda 10 hingga 12 jam di antara dosis jika Anda mengonsumsi obat ini dua kali sehari.

Bagi orang yang sulit menelan tablet atau kapsul, obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang meleleh di mulut, butiran seperti puyer yang bisa dilarutkan dalam segelas air, dan ada juga sirup.

Telan tablet atau kapsul utuh dengan segelas air atau jus. Anda harus minum tablet dan kapsul setelah makan atau memakan cemilan, atau dengan minum susu. Dengan demikian, kemungkinannya ibuprofen akan membuat perut Anda sakit jadi kecil.

Jangan mengunyah, mematahkan, menghancurkan, atau menghisapnya karena dapat mengiritasi mulut atau tenggorokan Anda.

Cara Menggunakan yang Benar (Gel, Mousse atau Spray)

Banyaknya gel atau spray ibuprofen pada kulit Anda tergantung pada produk yang Anda gunakan—periksa brosur kemasan dengan cermat untuk mengetahui seberapa banyak yang harus digunakan.

Pijatkan obat ini dengan lembut ke area yang nyeri tiga atau empat kali sehari. Berikan jeda setidaknya empat jam di antara aplikasi, dan jangan memakainya lebih dari empat kali dalam 24 jam.

Jangan pernah menggunakan gel, mousse atau semprotan spray pada mata, mulut, bibir, hidung atau area genital Anda. Jangan mengoleskannya pada kulit yang terbakar atau luka. Jangan menempelkan plester atau pembalut pada kulit yang telah dibaluri obat ini.

Interaksi engan Obat Lain

Efek mengonsumsi ibuprofen dengan obat lain, termasuk alkohol, obat resep dan obat bebas lainnya, seringkali tidak dapat diprediksi.

Obat yang diminum dengan alkohol dapat meningkatkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan pada perut dan lambung.

Obat ini dapat mengubah efek dari beberapa obat tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi dengan obat-obatan seperti warfarin.

Mengonsumsi obat ini dengan parasetamol atau kodein termasuk aman. Tetapi jangan mengonsumsi obat ini dengan obat penghilang rasa sakit yang juga termasuk golongan NSAID, seperti aspirin atau naproxen tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter. Jika Anda meminumnya bersamaan, obat ini plus aspirin atau naproxen dapat meningkatkan kemungkinan iritasi lambung atau nyeri perut.

NSAID juga digunakan dalam obat-obatan yang dapat Anda beli dari apotek, seperti obat batuk dan pilek. Sebelum minum obat lain, periksa label untuk melihat apakah obat yang akan Anda minum mengandung aspirin, ibuprofen atau jenis NSAID lainnya.

Perbandingan dengan Aspirin

Menurut Columbia University Health, ibuprofen “kemungkinan sedikit lebih kuat” daripada aspirin terhadap rasa sakit akibat cedera jaringan lunak, sakit gigi dan kram menstruasi. Aspirin sama efektifnya dengan obat ini untuk sakit kepala, migrain, dan penurunan demam. Aspirin terkadang direkomendasikan untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Meskipun obat ini dan aspirin dapat mengiritasi perut, risiko iritasi yang ditimbulkan lebih rendah. Kedua obat tersebut juga menimbulkan efek antiplatelet, yaitu mengurangi fungsi trombosit, sel yang membantu pembekuan darah. Efek ini jauh lebih kuat pada aspirin daripada pada obat ini, yang bisa menjadi manfaat aspirin tergantung pada kebutuhan pasien. Efek antiplatelet dapat menurunkan risiko serangan jantung.

Perbandingan dengan Parasetamol

Parasetamol yang dijual bebas tersedia dalam berbagai merek, seperti Paramex, Oskadon, Panadol dan sebagainya. Menurut Cleveland Clinic, parasetamol alias asetaminofen lebih tidak efektif dibandingkan ibuprofen untuk meredakan demam, kram menstruasi atau nyeri yang disebabkan oleh peradangan, seperti sakit punggung dan sakit gigi. Namun, parasetamol dianggap lebih baik untuk mengobati sakit kepala dan radang sendi. Selain itu, risiko iritasi perut yang disebabkan parasetamol termasuk kecil.

Efek Samping dan Bahaya (Tablet, Kapsul dan Sirup)

Efek Samping Umum

Efek samping obat yang bersifat umum ini terjadi pada lebih dari 1 dari 100 orang. Bicaralah dengan dokter jika efek samping di bawah ini mengganggu dan tidak kunjung hilang:

  • Sakit kepala
  • Keliyengan
  • Mual dan muntah
  • Perut perih
  • Gangguan pencernaan.

Efek Samping Serius

Segera ke rumah sakit atau klinik jika Anda mengalami:

  • Tinja berwarna hitam atau ada darah dalam muntahan Anda—ini bisa menjadi tanda pendarahan di perut.
  • Pergelangan kaki bengkak, ada darah di air seni, atau tidak buang air kecil sama sekali—ini bisa menjadi tanda masalah ginjal.
  • Nyeri dada atau perut yang parah—ini bisa menjadi tanda adanya luka di perut atau usus Anda.
  • Kesulitan bernapas, atau gejala asma yang semakin parah.

Reaksi Alergi Serius

Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin saja terjadi reaksi alergi yang serius terhadap ibuprofen. Segera cari bantuan jika:

  • Anda mengalami ruam kulit yang mungkin termasuk kulit gatal, merah, bengkak, melepuh atau mengelupas.
  • Anda mengi (nafas berbunyi).
  • Anda mengalami sesak di dada atau tenggorokan.
  • Anda kesulitan bernapas atau berbicara.
  • Mulut, wajah, bibir, lidah atau tenggorokan Anda mulai bengkak.

Jika terjadi hal-hal di atas, Anda mungkin mengalami reaksi alergi yang serius dan kemungkinan memerlukan perawatan segera di rumah sakit.

Yang diterangkan di atas ini tidak mencakup semua efek samping obat tablet, kapsul dan sirup. Untuk daftar lengkap, lihat keterangan pada kemasan obat.

Efek Samping dan Bahaya (Salep, Gel dan Spray)

Efek samping ibuprofen yang dioleskan ke kulit lebih kecil kemungkinannya untuk muncul dibandingkan dengan tablet, kapsul dan sirup, karena material yang lebih sedikit yang masuk ke tubuh Anda. Namun, Anda masih mungkin mengalami efek samping yang sama, terutama jika Anda menggunakannya terlalu banyak pada area kulit yang luas.

Mengoleskan obat ini ke kulit Anda juga dapat menyebabkan kulit Anda menjadi lebih sensitif dari biasanya terhadap sinar matahari. Jika demikian, Anda kemungkinan perlu menggunakan tabir surya secara teratur. Lihat kemasan obat untuk keterangan lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mengatasi Efek Samping?

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping ibuprofen:

Sakit kepala: Istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu, atau jika sakitnya parah.

Kliyengan: Jika obat membuat Anda merasa mual dan kliyengan, hentikan apa yang Anda lakukan dan duduk atau berbaring sampai Anda merasa lebih baik. Hindari kopi, rokok dan alkohol. Jika kliyengan tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, bicarakan dengan dokter.

Mual: Makan makanan yang tidak terlalu kuat rasanya. Jangan makan makanan yang kaya rasa atau pedas. Coba minum the jahe atau peppermint.

Muntah: Minumlah sedikit air, sesering mungkin. Bicaralah dengan dokter Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau air seni berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Kembung: Cobalah untuk tidak makan makanan yang menyebabkan kembung (seperti lentil, kacang-kacangan dan bawang). Makan dalam porsi kecil, makan dan minum perlahan, dan olahraga teratur. Ada obat yang juga bisa membantu, seperti tablet arang (karbon aktif) atau simetikon.

Gangguan pencernaan: Jika Anda mengalami gangguan pencernaan berulang, hentikan penggunaan obat dan temui dokter sesegera mungkin. Jika Anda membutuhkan sesuatu untuk meredakan ketidaknyamanan ini, cobalah minum antasid, tetapi jangan menunda pergi ke dokter.

Bolehkah Mengkonsumsi saat Hamil dan Menyusui?

Ibuprofen biasanya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama kehamilan—terutama jika kehamilan sudah berusia 30 minggu atau lebih—kecuali jika diresepkan oleh dokter. Konsumsi obat ini saat hamil dan beberapa cacat lahir, khususnya kerusakan jantung dan pembuluh darah bayi.

Konsumsi obat ini pada awal kehamilan juga meningkatkan risiko keguguran.

Bicarakan dengan dokter Anda tentang manfaat dan kemungkinan bahaya menggunakan obat ini. Boleh atau tidaknya konsumsi obat ini saat hamil akan tergantung pada berapa minggu usia kehamilan, dan alasan Anda perlu minum obat. Mungkin ada perawatan lain yang lebih aman untuk Anda.

Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit terbaik untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Merk Dagang Ibuprofen di Indonesia

Beberapa merek dagang obat ini di Indonesia di antaranya:

  • Intrafen
  • Neo Rheumacyl
  • Oskadon SP
  • Bodrex Extra
  • Bodrexin IBP
  • Procold Obat Sakit Kepala
  • Paramex Nyeri Otot
  • Novaxifen
  • Arbupon
  • Proris
  • Arfen
  • Arthrifen
  • Arthrifen Forte
  • Ibuprofen
  • Farsifen dan Farsifen Forte.

Demikianlah pembahasan tentang ibuprofen. Baca juga penjelasan mengenai obat parasetamol hanya di situs Info Pasien!

Retno Wulandari
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya senda gurau dan main-main. Sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, jika saja mereka mengetahui."